Tips menghindari “Cuci Otak”

Ternyata gak cuma bisnis laundry baju saja yang menjamur di lingkup kos saat ini. Laundry Otak alias cuci otak tampaknya akan berkembang menyusul kesuksesan bisnis laundry. Hal ini terbukti dg hilangnya ian Febriani yg kemudian ditemukan dalam kondisi lupa ingatan dan bercadar.
Tak lama setelah itu muncu berita hilangnya beberapa mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) yang diduga kuat menjadi korban pencucian otak. Bahkan satu orang tua mengaku kehilangan 4 anaknya sekaligus. Astaghfirulloh, bencana apa lagi ini. Modus pencucian otak yg berkedok agama ini ternyata sudah cukup lama terjadi. Banyak juga yg akhirnya sadar dan menceritakan apa saja yg dilaminya selama proses cuci otak. Entah apa yg mereka inginkan , yg jelas kita harus mulai waspada . Parahnya lagi mahasiswa menjadi sasaran utamanya. Kenapa ya? Mungkin karena masa-masa kuliah adalah masa- masa yg identik dg pencarian jati diri dan idealisme yg kuat. Selain itu kebanyakan dari mereka juga tidak tinggal dg orang tuanya. Tentu saja hal ini semakin mempermudah pengembangan sindikat cuci otak ini.
Lalu, apa yg harus kita lakukan untuk menghindarinya?
berkut beberapa tips yg bisa kita terapkan:
1. Hindari bepergian sendirian . Usahakan mengajak teman yg sudah kita kenal dg baik.
2. Hindari chating dg orang2 yg tidak dikenal, apalagi brtemu dg orang yg kita kenal lewat media online . Kalaupun terpaksa menemui usahakan mengajak teman.
3. Jangan gampang percaya dg orang , terutama yg baru anda kenal. Klo tampak mencurigakan atu bahkan terlalu baik maka anda perlu curiga. Curiga buan berarti menghakimi lho ya.
4. Perluas wawasan, baik dengan baca buku ataupun media lain . Tapi semua informasinya jangan langsung ditelan ya hehe. Disaring dulu.
5. Berdoalah setiap kali akan bepergian kemanapun. Ini yg paling penting
6. Minta izin orang tua dulu kalau mau kemana-mana. Biar orang tua gak khawatir.
7. Hindari berpenampilan berlebihan .
Semoga saja kita termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. Selalu waspada dan berdoa kawan.

0 Komentar